Sekdako Pekanbaru disapa IPN memberikan tips menjalani kehidupan sehari-hari berfikiran Positif dan hati selalu damai

PEKANBARU- Anda bisa mengatur hal apapun yang ada dalam pikiran. Termasuk menata hati agar tetap terpatri pada sang pemilik sanubari. 

Rupanya, ungkapan tersohor William James - Psikolog Amerika yang menggaungkan kalimat "Manusia bisa mengubah hidupnya dengan mengubah pola pikirnya" menjadi dasar kuat dalam mengiringi setiap langkah sang Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.

Pria yang akrab disapa IPN itu mengungkapkan, rahasia menata hati agar aktivitas yang dilakukan tetap sejalan dengan rencana yang telah dipikirkan.

Sehingga, aktivitas yang dijalankan sepanjang hari dapat diselesaikan dengan suasana hati yang tetap bahagia.

"Kebahagiaan itu kita yang ciptakan. Melalui pola pikir dan manajemen hati," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution saat diwawancara www.radaroke di salah satu kafe di kawasan Jalan Tiram Pekanbaru, Selasa (8/10/2024) malam.

Melalui wawancara singkat itu, IPN bercerita.


Untuk melaksanakan semua tugas, baik itu sebagai Sekda maupun sebagai ayah atau suami, diperlukan manajemen khusus. 

Jadi, dalam hidup ini kata IPN, kita harus mampu menerapkan manajemen. Terutama manajemen hati dan pikiran.

Sehingga, bisa menyelaraskan tugas sebagai kepala negara dan melaksanakan kewajiban sebagai ayah sekaligus suami bagi keluarga.

"Intinya bahagiakan dulu dirimu. Jangan berharap orang lain akan datang secara sukarela memberikan kebahagiaan, tapi ciptakan sendiri kebahagiaan itu," paparnya.

Menurut IPN, Anda bisa menjalankan rutinitas secara maksimal, apabila ada manajemen waktu yang tertata rapi.

Tidak ada keberhasilan yang bisa dicapai tanpa adanya persiapan dan usaha.

'Man jadda wa jadda'. Siapa yang memiliki keyakinan, melakukan dengan konsisten maka akan memperoleh hasil.

Sekilas terdengar kasar. Tapi, itulah realitas kehidupan.

Apalagi sebagai pimpinan eksekutif tertinggi dalam menjalankan peran strategi kepegawaian, Sekda memang sudah selayaknya memiliki jiwa yang tangguh dan berprikebadian kuat.

“Intinya jalani semua kegiatan dengan senang hati,” jelasnya.

Untuk mengetahui lebih mendalam rahasia sukses menjalankan tugas sebagai Sekda sekaligus kepala keluarga, tim redaksi www.radaroke.com melakukan wawancara khusus dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution.

Berikut petikan wawancara selengkapnya yang dilaksanakan pada malam Selasa, 8 Oktober 2024 Pukul 22.30 WIB:

Saya Penasaran dengan Bapak. Sebenarnya Apa Rahasianya Kok Bapak Bisa Tetap Tersenyum dalam Menghadapi Berbagai Persoalan. Bukankah Banyak Pihak yang Terus Menyerang Bapak?

Pertama saya bersyukur kepada Allah Subhanahu Wataala. Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sehingga, tampilan hari ini tetap dalam keadaan sehat. Alhamdulillah. 

Saya memulai aktivitas itu, dari jam 6.30 pagi. Apalagi setiap malam itu bisa sampai jam 11 malam, seperti malam ini.

Saya awali dengan sholat subuh kemudian langsung persiapan pagi. 

Beresin anak-anak berangkat sekolah setelah itu, saya baru berangkat ke kantor.

Tentunya berdoa ya, kepada Allah agar semua aktivitas diberikan kemudahan.

Jadi Apa Sebenarnya yang Membuat Bapak Bisa Tetap Bersikap Tenang dalam Menghadapi Persoalan?

Intinya, adalah setiap yang kita kerjakan, kita lakukan dengan senang hati.

Beban-beban yang ada, tidak perlu dipikirkan, itu bisa menggerogoti stamina kita sendiri.

Jadi, saya tidak fokus pada masalah dalam setiap kegiatan maupun dalam hal melakukan pelayanan kepada masyarakat. 

Saya justru fokus ke solusi. Sehingga saya tidak terpengaruh dengan energi negatif.

Untuk Memulai Aktivitas Pagi, Supaya Bisa Tetap Fokus dengan Tugas, Apa yang Bapak Lakukan?

Sebenarnya. saya lakukan manajemen hati. Jadi, pagi hari itu mungkin ribuan pesan yang masuk ke saya. 

Pagi-pagi, biasanya sambil di mobil saya lihat Handphone (Hp). 

Ketika ada pesan-pesan masuk, saya sudah bisa mengidentifikasi. Saya lakukan identifikasi.

Ini yang masuk problem. Ini yang masuk tugas yang mesti saya kerjakan atau segera kita tuntaskan. Ini mungkin ada reward yang membahagiakan.

Jadi, saya mulai dari tugas-tugas yang masuk. Kemudian nanti baru sampai ke reward yang bisa saya terima setiap pagi.

Intinya, saya mulai dengan hal yang baik. Informasi yang menyenangkan hati. Agar suasana hati tetap baik.

Hindari, membaca atau memikirkan hal yang bisa merusak suasana hati. Kalau ada pesan masuk ke hp, informasinya kurang baik, saya lebih memilih tidak membukanya dulu.

Kemudian problem-problem itu biasanya saya buka setelah saya menyelesaikan tugas-tugas.
Sehingga tugas-tugas utama ini tidak terganggu.
Seperti memimpin rapat, ekspos atau paparan.

Nanti setelah ada waktu senggang, saya baru buka kembali masalah-masalah apa yang mesti saya selesaikan.

Jadi Rahasianya Manajemen Hati ya Pak?

Ya. Intinya hidup ini bagaimana memanajemen hati kita sendiri. 

Kita jangan berharap orang lain akan menyenangkan hati kita. Tapi hati kita dulu yang kita atur.

Bagaimana supaya kita bahagia? Ya, jangan jadikan problem itu sebagai beban. Kalau perlu jangan dipikirkan!

Karena itu akan merusak mood kita. Bahkan, itu akan mempengaruhi kinerja kita sepanjang hari.

Supaya Beban Kerja dan Semua Persoalan Tidak Membebani Pikiran, Apa yang Biasa Bapak Lakukan Sebelum Masuk Rumah Setelah seharian Bekerja?

Saya setiap pulang ke rumah itu, tentunya bawa segudang masalah ya.

Mulai dari masalah pelaksanaan tugas sebagai Sekda, komplain masyarakat terhadap kinerja pemerintah, tentang pelayanan di kota.
Kemudian juga bisa juga kritik-kritik terhadap pribadi saya.

Jadi, yang saya lakukan sebelum masuk rumah, saya biasanya itu menitipkan problem atau meletakkan masalah di garasi mobil.

Saya pegang kepala, saya pegang tiang yang ada, saya titipkan masalah saya disitu.

Setelah itu baru saya masuk rumah. Sewaktu masuk rumah lalu bertemu anak dan istri. 
Kondisi pikiran dan hati saya tidak terbebani dengan problem dari luar.

Jadi, ketika sampai rumah ketemu anak, hati dalam keadaan bahagia.

Mungkin anak saya sedang belajar atau anak saya minta digendong.

Kebetulan anak saya masih ada yang kecil.
Itu semua, saya lakukan tanpa melibatkan problem-problem sepanjang hari yang saya alami.

Jadi, ketika bertemu keluarga, masalah yang ada di luar tidak mengganggu waktu kita bersama keluarga.

Besok paginya, problemnya baru kita ambil lagi satu persatu. Kita tuntaskan lagi.

Jadi, saya tidak mau mengambil energi negatif dari hal-hal yang setiap hari. Yang memang ada sisi negatif yang harus kita hindari.

Komentar Via Facebook :

Berita Terkait